Join us on a journey into the Minangkabau highlands in West Sumatra.
Follow the work of an international team of archaeologists, learn about their findings and the history of the region.

Research (Bahasa Indonesia)



Proyek Tanah Datar 2011-12



Asal mula pembentukan perubahan Tanah Rendah dan Tanah Tinggi di Sumatera

Sejak jaman dahulu, Sumatera terkenal dengan kekayaan alam berupa emas, kapur barus, dan hasil hutan berharga lainnya. Pulau ini juga memiliki asset penting lainnya yakni lokasi yang strategis, dimana perbatasan sumatera dibatasi oleh selat Malaka, yang merupakan salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia. Selama 2000 tahun selat ini menghubungkan jalur perdagangan antara Cina, India dan Negara lainnya di sebelah barat yang melalui pantainya. Sumatera, pada khususnya daerah dataran rendah dan wilayah garis pantai di bagian asia tenggara, merupakan tempat yang sangat menguntungkan untuk dikembangkan.

Pada daerah dibagian pesisir ini kekayaannyanya didapatkan dari pengendalian perdagangan di Selat Malaka dan juga dari perdagangan hasil kekayaan di dataran tinggi di pasar internasional. Pada akhir abad ke 7, Sriwijaya memegang kekuatan utama dalam perdagangan di Sumatra. Dari waktu ke waktu, diantara daerah tanah tinggi dan tanah rendah mulai timbul hubungan dan interaksi yang rumit yang baru akan kita mulai pahami. Penelitian ini dilakukan di 'Tanah Datar', sebuah lembah di Minagkabau, salah satu daerah yang paling terkenal di area Tanah tinggi Sumatra. Proyek Tanah Datar bertujuan untuk menyoroti sejarah di daerah ini.

Pada Abad ke 14, Adityawarman (1343-1375), penguasa terakhir dari kerajaan Sriwijaya-Melayu, memindahkan kerjaannya dari daerah Tanah Rendah menuju ke daerah Minangkabau. Pemerintahannya, ditandai oleh berbagai macam prasasti yang dapat diidentifikasikan, yang sejauh ini merupakan satu-satunya jangkar penghubung kronologis untuk sejarah awal dari daerah tersebut.

Tujuan dari proyek penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Untuk merekonstruksi pola pemukiman sebelum, pada saat dan setelah masa peralihan pemerintahan Adityawarman

2) Untuk mendokumentasikan materi budaya pada saat masa peralihan,antara sebelum dan awal pembentukan formasi di Tanah Tinggi

3) Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai hubungan antara Tanah Tinggi dan Tanah Rendah dan pengaruhnya terhadap kondisi sosial dan ekonomi di Tanah Tinggi

Proyek arkeologis ini dihubungkan dengan penelitian kesusasteraan yang bertujuan untuk menterjemahkan semua jenis prasasti peninggalan Adityawarman.


Anggota

Kepala projek 'Tanah Datar' bernama Prof. Dr. Dominik Bonatz. Projek yang disponsor oleh Deutsche Forschungsgemeinschaft (DFG) adalah kerjasama dengang Freie Universität Berlin dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional. Anggota dan mahasiswa dari:
  • Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Batusangkar
  • Balai Arkeologi Medan
  • École française d'Extrême-Orient, Jakarta
  • National Museum of Ethnology, Leiden
  • National Museum of Cambodia, Phnom Penh
  • Universitas Indonesia, Jakarta
  • University of Adelaide, Australia
  • University of Boston, Boston
Informasi tampahan:





Alamat:

Prof. Dr. Dominik Bonatz

Freie Universität Berlin

Institut für Vorderasiatische Archäologie

Hüttenweg 7

D-14195 Berlin, Jerman

Tel. (0049 30) 838 55033

Fax (0049 30) 838 52106

No comments:

Post a Comment